Minggu, 21 Oktober 2012

Orang Miskin Naik Haji

Oleh: Yoga PS

Ilustrasi (Republika.co.id)
Haji itu ibadah yang diwajibkan bagi yang mau, bukan yang mampu. Karena pada dasarnya kita semua mampu, jika kita mau.

Mari berandai-andai. Anggap saja kita adalah masyarakat golongan miskin berpenghasilan pas-pasan dengan gaji UMR. Dengan penghasilan 1 juta, mampukah kita mengumpulkan uang 30 juta? Mampukah kita menunaikan rukun Islam kelima ini? Dengan biaya hidup yang terus mencekik, mampukah kita mengatasi harga-harga yang terus naik?

Secara teoritis ekonomis: bisa! Karena Tuhan itu Maha Kaya, yang kita butuhkan hanyalah perencanaan keuangan sederhana, dan keikhlasan komitmen untuk menjalaninya. Saya akan membagi tips financial road map sederhana, bukan lewat kejaiban sedekah yang diajarkan ustadz sebelah hehehe.

Financial Plan

Tapi sebelumnya, kita harus tahu berapa biaya untuk pergi haji 10 tahun lagi. Ini adalah goal point yang ingin kita capai. Melihat data historis, ONH tahun 2002 sekitar $2700 sedangkan pada 2012 ONH naik menjadi sekitar $3600. Melihat kenaikan ini, maka tingkat inflasi biaya haji sekitar 4% setahun.

Jika kita asumsikan cateris paribus bahwa laju kenaikan biaya ini tetap, maka pada 2022 biaya yang kita butuhkan sekitar $4800 (lihat table).
Sekarang mari asumsikan kita mampu menabung 1$ sehari (Rp.9500 – tergantung nilai kurs). Berarti ada 30$ per bulan. Dan 360 dollar setahun. Mari jadikan $360 ini modal awal dan tambahan investasi yang konsisten kita lakukan. Dengan nilai inflasi ONH 4% berarti kita membutuhkan instrument investasi dengan return lebih dari itu.

Apa saja pilihannya? Oh banyak sekali. Kita bisa menanamkannya di bank syariah, membeli reksadana syariah, membeli emas, berbisnis langsung, atau berinvestasi di saham-saham syariah. Untuk penyederhanaan hitungan, mari kita asumsikan uang tadi kita tanamkan di bank syariah dengan bagi hasil sebesar 5%. Angka ini saya dapatkan berdasarkan return riil yang ditawarkan di pasaran (pengalaman pribadi).

Cukup menabung 1 dolar sehari, maka dalam waktu 10 tahun kita sudah mampu berangkat ke tanah suci. Satu dolar saudara-saudara. Satu dolar itu seharga satu pak rokok, satu piring nasi goreng, dan pasti lebih kecil dari biaya pulsa yang kita keluarkan tiap bulan. Seperti kita lihat di table dibawah ini, dalam 10 tahun uang kita sudah mencapai $5100!!!. Insya Allah sudah cukup untuk berangkat haji.


Susu Aesop

Langkah konret yang bisa dilakukan adalah:
  1. Berdoalah dan luruskan niat
  2. Pergilah ke bank syariah, bukalah rekening baru khusus untuk dana haji Anda. Saya tidak menyarankan untuk membuka rekening khusus haji, karena berdasar pengalaman saya, dana itu tidak bisa ditarik dan bank tidak memberikan return investasi.
  3. Rincilah kebutuhan hidup, lalu pikirkan bagaimana cara mengurangi 1$ dalam satu hari (atau sesuai kemampuan Anda)
  4. Lakukan pemotongan dana di awal bulan, sisihkan $30 (atau berapapun) kedalam rekening haji.
  5. Investasikan dana itu dengan horizon waktu 1 – 5 tahun. Rentang waktu ini dipilih agar lebih fleksibel dalam melakukan reshuffle instrument investasi yang bisa dipilih.
Dan seperti semua perencanaan keuangan, hal terpenting adalah eksekusi, dan jangan terlalu banyak bermimpi. Aesop dengan sangat jelas mengingatkan hal ini lewat ceritanya tentang Pemerah Susu dan Embernya[1].

Alkisah, seorang pemerah susu telah selesai memerah sapi dan memanggul seember susu diatas kepalanya. Saat berjalan pulang dia berandai-andai.
"Susu yang saya perah ini sangat segar dan baik mutunya," Ia mulai berpikir.
"Jumlah ini akan memberikan saya banyak cream untuk dibuat. Saya akan membuat mentega yang banyak dari cream itu dan menjualnya ke pasar, dan dengan uang yang saya miliki nantinya, saya akan membeli banyak telur dan menetaskannya, Sungguh sangat indah kelihatannya apabila telur-telur tersebut telah menetas dan ladangku akan dipenuhi dengan ayam-ayam muda yang sehat. 
Pada suatu saat, saya akan menjualnya, dan dengan uang tersebut saya akan membeli baju-baju yang cantik untuk di pakai ke pesta. Semua pemuda ganteng akan melihat ke arahku. Mereka akan datang dan mencoba merayuku, tetapi saya akan mencari pemuda yang memiliki usaha yang bagus saja!"
Ketika dia sedang memikirkan rencana-rencananya yang dirasanya sangat pandai, dia menganggukkan kepalanya dengan bangga, dan tanpa disadari, ember yang berada di kepalanya jatuh ke tanah, dan semua susu yang telah diperah mengalir tumpah ke tanah, dengan itu hilanglah semua angan-angannya tentang mentega, telur, ayam, baju baru beserta kebanggaannya.

Karena itu, jika Anda miskin, yakinlah Tuhan itu Maha Kaya. Jika Anda tidak memiliki, yakinlah Tuhan itu Maha Memberi. Dan Jika Anda kebingungan, yakinlah Tuhan itu Maha pemberi petunjuk. Berdoalah, berusahalah, bersabarlah, dan katakanlah:

Tuhanku, izinkan aku memenuhi panggilan-Mu…

[1] http://www.ceritakecil.com/cerita-dan-dongeng/Pemerah-Susu-dan-Ember-nya-57

Pencerahan

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

1 Komentar:

Silahkan memberikan komentar yang lebih gila...