Senin, 06 Juni 2011

Menguak Mitos Prinsip “Mengeluarkan biaya serendah-rendahnya memperoleh pendapatan setinggi-tingginya”

*Benjamin Ridwan Gunawan

Sudah pada sering mendengarkan kalimat pada judul di atas? Orang-orang kita banyak yang suka cari gampangnya saja, pakai usaha sesedikit mungkin tapi inginnya dapat sebanyak mungkin. Contohnya apa? Melakukan Korupsi, suap, dan jalan pintas lainnya untuk mendapatkan pendapatan secara instant. Well, itu adalah hal yang tidak baik. Memang prinsip ekonominya jalan, namun sama sekali tidak memberikan manfaat buat orang lain, boro-boro manfaat, yang ada malah merugikan orang lain.

Kalau di versi kampungnya contoh kegiatannya adalah dukun, atau ngepet. Ingin kerjanya sedikit tapi hasilnya banyak. Hahaha dah ga jamannya begituan, yang ada babi jaman sekarang pada disembelihin buat dijadiin tas atau jaket (hati-hati bagi temen-temen yang beli barang dari kulit, bisa jadi itu adalah kulit babi ngepet :P)

Ada dua hal dalam prinsip ini, yang pertama adalah biaya, dan yang kedua adalah pendapatan. Biaya, adalah apa yang kita keluarkan untuk memperoleh pendapatan di masa depan, dalam prinsip ini, biaya yang dikeluarkan harus seminimal mungkin.

Pendapatan, adalah manfaat yang diperoleh atas biaya yang kita keluarkan di masa lalu, dalam prinsip ini, pendapatan yang harus kita peroleh adalah semaksimal mungkin.

Bisa dibilang ini adalah prinsip hasil turunan dari konsep kapitalisme, memberdayakan apa yang kita miliki untuk memproleh sesuatu yang belum kita miliki sebelumnya.

Pokok masalah: Namun ada sesuatu yang sebenarnya kurang dimengerti oleh orang-orang mengenai prinsip ini. Ada hal yang harus dimengerti lebih dari sekedar mengeluarkan biaya serendah-rendahnya. Melakukan berbagai cara hingga menghalalkan cara apapun walaupun hal itu merugikan orang lain demi memperoleh pendapatan semaksimal mungkin, yang bahkan pendapatan tersebut pada akhirnya hanya dikuasai sendiri tanpa dibagi dengan yang lain.

Pembahasan: Dalam hal ini biaya tidak selalu dinilai dengan uang, bisa juga dengan tindakan atau usaha. Sedangkan pendapatan juga bisa dalam bentuk selain uang seperti, pangkat, kehormatan, penghargaan atau bisa juga kekasih.

Untuk mampu memperoleh pendapatan setinggi-tingginya dengan biaya yang harus dibayarkan dengan harga yang minimal, tidak semua orang dapat melakukannya. Membutuhkan kemampuan yang tinggi agar bisa bekerja dengan efisien dan efektif untuk memperoleh pendapatan tinggi.

Contohnya begini, untuk memperoleh uang satu miliyar bisa dilakukan dengan banyak cara (kecuali korupsi apalagi ngepet ya), misalnya melakukan wirausaha, bekerja pada perusahaan multinasional, bermain saham atau bahkan menjadi pemain bola tingkat dunia. Seberapa efisienkah anda dalam melakukan usaha atau mengeluarkan biaya sehemat mungkin, hemat waktu dan juga hemat uang (efisien dalam hal ini memiliki arti yang sama dengan hemat).

Sesuaikan juga dengan keahlian yang benar-benar anda kuasai, jangan terpengaruh dengan gosip yang sedang nge-trend di masyarakat. Jangan dikira, berwirausaha adalah jalan tercepat memperoleh uang satu miliar tadi. Bila anda tidak ahli dalam wirausaha maka anda melakukan kegiatan yang tidak efektif.

Atau anda mencoba menjadi pemain bola tingkat dunia, satu kontraknya, anda akan dibayar satu miliar. Bila anda tidak pernah bermain bola, bahkan parahnya lagi anda tidak tahu bola sepak itu berwarna apa ya sebaiknya jangan melakukan ini untuk jalan pilihan anda memperoleh uang satu miliar anda.

Lakukanlah pekerjaan yang merupakan keahlian anda, atau lakukan pekerjaan yang anda sukai, maka jalan untuk memperoleh pendapatan yang anda harapkan dapat menjadi lebih efisien dan efektif.

Saran, dan kesimpulan: walaupun sekarang lagi nge-trend yang namanya entrepreneurship, jangan memaksakan diri semuanya harus jadi wirausaha. Entrepreneurship bukanlah melulu tentang wirausaha, membangun perusahaan sendiri, yang dimaksud Entrepreneurship di sini adalah jiwa yang kuat, jiwa mandiri, dan jiwa kepemimpinan. Intinya, mau jadi apapun dirimu, milikilah jiwa entrepreneurship, bahkan menjadi seorang penulis ekonom gila sekalipun. Dobraklah batasan dalam pekerjaan yang kamu lakukan, lakukan inovasi, kuatkan dirimu, maksimalkan keahlianmu dan peroleh pendapatan maksimal dengan efisien dan efektif dari pekerjaan yang kamu kerjakan. Maka mengeluarkan biaya serendah-rendahnya dapat berarti melakukan pekerjaan yang kamu kerjakan dengan efisien dan efektif, karena kamu benar-benar menyukai pekerjaan itu, menguasainya dan akhirnya kamu dapat melakukan pekerjaan itu dengan sangat baik.

Memperoleh pendapatan setingi-tingginya, hal itu menjadi tak mustahil lagi, dengan bekerja sepenuh hati, pendapatan yang akan kamu perolehpun juga akan maksimal.

Selamat menikmati informasi dari tulisan yang ala kadarnya ini :D


*Sebagai lelaki yang bercita-cita menjadi CEO terbaik sedunia, saat ini si penulis sedang menyukai cerita-cerita tentang kepemimpinan dan dedikasi pada hidup, sehingga tiba-tiba muncul ide tentang tulisan ini.

Benjamin Ridwan Gunawan

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

1 Komentar:

  1. saya mo bikin tulisan baru melanjutkan tulisan ini ah.. hihihihi :D

    BalasHapus

Silahkan memberikan komentar yang lebih gila...