by Thontowi Ahmad Suhada
Kebahagiaan timbul dari berbagai hal. Seringkali kita bingung melihat nenek-nenek yang hidup seadanya bahkan kekurangan namun raut wajahnya selalu memancarkan kebahagiaan. Tak jarang pula kita melihat orang yang bergelimang harta namun justru wajahnya memancarkan penderitaan dan kegelisahan. Ini hanya soal dimana anda meletakkan kebahagiaan..
Kebahagiaan seseorang biasanya terletak di orang lain, suatu benda, atau ambisi mereka. Hal ini paling mudah dipahami pada fenomena orang yang berpacaran. Biasanya orang tersebut meletakkan kebahagiaannya di pasangannya. Orang tersebut baru akan merasa bahagia bila ia dicintai pasangannya tersebut. Begitu pula sebaliknya. Ia akan sedih bila cintanya tak berbalas.
Yang kedua adalah bahagia yang dibuat oleh diri anda sendiri. Bila dimasukkan dalam konteks di atas, orang ini mencintai karena ia bahagia dengan mencintai, bukan karena ada balasan dari pasangannya. Sering kita dengar syair lagu,”aku kan slalu mencintai walaupun kau tak pernah membalasnya” .Terlihat bagus?think again..terkadang hal ini justru jadi freaks! Terlihat dari fenomena cowok yang mengejar2 cewe walaupun si cewe tidak suka dan justru merasa sangat terganggu.
Yang ketiga adalah bahagia ketika melihat orang lain bahagia. Nah ini yang biasanya sulit. Seringkali kita justru berbuat sebaliknya. Bahagia melihat kesusahan orang lain. Bila dalam konteks di atas berarti kita mencintai untuk membahagiakan orang yang kita cintai. terdengar awam? Renungkan sekali lagi apakah kita sering melakukannya?
Nah, sebenarnya ketiga kebahagiaan di atas bukan dikotak-kotakkan, namun hanya untuk mempermudah penjelasan selanjutnya. Memang cukup sulit untuk melatih diri kita mengelola kebahagiaan kita, terutama agar selalu pada poin yang ke-3. Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk yang juga ingin diberikan kebahagiaan dari orang lain, ingin dicintai, ingin mendapat balasan, tak bertepuk sebelah tangan. Nah, yang penting adalah bagaimana kita mengelolanya. Mencomot dari Teori Portofolio dan Analisis Investasi, kita mungkin bisa melakukan portofolio kebagaiaan kita, bila anda mencintai seseorang alokasikan harapan anda akan ada return, namun bukan 100%, yah 10-20% adalah tingkat return yang wajar. Sisanya alokasikan kebahagiaan anda pada pikiran bahwa anda mencintai karena memang dengan mencintai itu anda memperoleh kebahagiaan (nothing to lose) atau mungkin bahasa financenya risk-free. Nah sisanya alokasikan bahwa anda mencintai karena ingin membahagiakan seseorang yang anda cintai. Bila yang anda cintai tidak bahagia bila anda mencintainya, anda bisa segera mundur dengan perasaan bahagia. Bahwa ini semua adalah untuk kebahagiaannya.
Teori ini juga bisa diaplikasikan pada hal-hal lain, namun untuk alokasinya mungkin akan berbeda. Selamat berinvestasi =D
0 Komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar yang lebih gila...