Rabu, 24 Agustus 2011

Pesona Tambal Ban


Oleh: Ahmad Munadi

"Mun.Mun Bangun Mun" suara kawan membangunkan. Hari sudah pagi, terasa sekali sang surya memancarkan sinarnya di setiap sudut kamar dengan begitu indah. Aroma di pagi hari kota Yogyakarta begitu membakar semangat untuk beraktivitas. Pagi ini begitu menyegarkan hanya kurang kicauan burung sehingga menjadi awalan cerita di setiap cerita dongeng.
Cerita ini bercerita pesona seorang tambal ban. Pesonanya sudah terlihat dari kejauhan, seorang wanita berparas cantik, berkulit putih, dengan rambut dan tubuh yang terawat, mata yang indah serta senyum yang hangat.(Maaf saia ngibul, Mana mungkin ada seorang penambal ban seperti itu). Cerita ini adalah kisah nyata betapa takjubnya saia melihat pesona pria tambal ban yang menjalankan prinsip-prinsip manajemen.
Tepatnya setelah saia mengantar teman ke kampus dan berniat untuk menambal sepeda. Sepeda saia adalah sepeda pinjaman WANA yang tidak ingin disebutkan namanya. Bermerk wimcycle roadchamp berwarna hijau muda dengan ukuran ban 26. Sekilas melihat sepeda ini orang langsung tau bahwa ini sepeda lama sekitar 5 tahunan yang garansi rangkanya sudah habis. Sepanjang body sepeda ini terdapat banyak stiker seperti WADEZIG, sate kacang, dan brownies lukis 89, sepeda ini jelas telah memiliki banyak pengalaman hidup dengan para penunggangnya. Meskipun sudah tua dan old fashion dan dari fisik yang sudah banyak tempelan, dari jauh sepeda ini mengkilap karena 2 hari yang lalu baru dicuci dengan sunlight sehingga tampak awet muda.
Dengan ban belakang yang sudah bocor kemarin tanpa sebab yang jelas saia membawa wadezig(panggilan untuk sepeda ini) menemui penambal ban. Sesampainya di penambal ban, kutanya:
"bisa nambal sepeda pak?"
"g bisa saia tidak punya."
mungkin bapak ini tidak dengar, maka saia ulangi
"Bisa nambal sepeda pak?"
"G bisa mas, yang untuk nambal bannya saia sudah habis"
Oh ternyata bahan untuk nambalnya habis sehingga ia tidak bisa nambal. Kuucapkan terima kasih dan kemudian mencari tempat tambal lain. Sepertinya ia bukan penambal ban dalam cerita ini dan memang ia bukan. Kuteruskan perjalanan sambil menarik stang wadezig. Wadezig begitu penurut, dia bukan anjing atau ayam ataupun kucing yang ditarik kepalanya akan mundur ke belakang.
5 menit kemudian saia menemukan tambal ban tersebut. Dia adalah penambal ban dalam cerita. Pria muda berambut lurus berkaos hitam agak junkies bercelana pendek coklat kotak kotak sampai lutut dan bersandal jepit hitam dengan merk sun swallow, sekali melihatnya saia langsung tau bahwa dia belum mandi. Selain belum mandi saia tau dia tukang tambal ban karena disebelahnya ada mesin angin yang saya sebut LPG 12 kg dengan embel-embel warna orange beserta roda dan mesin. Kutanya padanya "Bisa nambal sepeda mas?" "BISA!"
Dibaliknya wadezig agar dia bisa membuka ban. Dicongkelnya ban belakang bagian luar wadezig. Diambilnya baskom berisi air. Diambil ban dalam dan diisi angin. Dimasukkanlah ban tersebut kedalam baskom air untuk mencari bagian yang bocor hingga terlihatlah bagian yang bocor. Bagian yang bocor itu berupa robekan, di daerah bagian dalam ban dekat dengan pentil sepeda.
# Capability
sebentar ia melihat robekan itu. Ia langsung berkata "Ban baru ya mas?". Benar sekali, yang ia katakan benar. Ban dalem tersebut adalah ban baru merk swallow, ban tersebut baru 3 hari kugunakan karena sebulan ini ban belakang sudah bocor 3x dan ini yang keempat. Bocor ketiga kuputuskan kuganti dengan ban baru karena keseringan bocor. Salut sekali dengan kapabilitasnya dalam melihat. Mungkin ini yang dikatakan oleh Malcolm Gladwell sebagai Blink.
#Extra Service
" Mas ini robekan bukan lubang, penyebabnya bukan karena jarum atau benda tajam mungkin ada jari-jari yang menusuk" kemudian ia melihat jari-jari dan mengatakan " ohh mas ini penutup jari-jarinya terlalu tajam pantas robek, ini masih terlalu tajam apa mau saya ganti?" Luar biasa. Selain kemampuan pemahaman yang cepat ia juga menawarkan jasa lebih. Dia adalah tukang tambal ban bukan tukang sepeda tapi kemampuannya lebih. Apa yang dikatakannya lagi-lagi benar. Penutup jari2 tersebut terbuat dari tali meteran kuning yang biasa digunakan tukang bangunan. Setelah dirobeknya kulihat2 dan benar bahwa bagian yang tajam persis sama dengan lokasi robekan.
#Multi Tasker
Dibuatnyalah penutup jari-jari dari bahan sepeda dan memulai menambal ban. Ia putar alat tambal ban, menyiram bensin dan api menyala. Menunggu tambalan selesai ia membuat penutup jari2 sepeda. Ia kemudian berhenti sejenak untuk memasukkan ban dalem motor sebelah saia yang baru saja selesai ditambal. Selesai nambal ban, ia meneruskan membuat jari2 sambil memperhatikan proses tambal ban. (Ia benar2 seorang multi tasker dan memiliki time efisiensi yang baik)
#SOP
penutup jari2 dipasangnya, kemudian ban yang selesai ditambal dicek kembali dalam baskom air. Setelah yakin ia kemudian memasukkannya kedalam sepeda. Ia masukkan ban dalam dan memperbaiki posisi ban, kemudian ditutup dan diisi angin. Setelah kupikir selesai, ia memutar ban tersebut, saya melihatnya dan terlihat baik-baik saja. Namun menurutnya hasilnya belum bagus, sehingga ia kembali memperbaiki posisi ban tersebut, mengempiskannya kemudian memperbaiki posisinya dan mengsi anginnya. Semua yang dilakukannya sesuai dengan SOP pekerjaan tambal ban. Dia mematuhi SOP-nya dengan amat baik. Selain itu, ia juga berpegang terhadap quality control . Fantastis.
Selesai hal tersebut, kubayarkan 7rb untuk semuanya. Semuanya untuk sepeda yang semakin baik, service yang memuaskan, dan pada rasa kagum saia. Terima kasih mas-mas tambal ban utara pertanian ugm. Kalo ban saia rusak saia pasti kesana lagi.

Pencerahan

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 Komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar yang lebih gila...