Jumat, 02 September 2011

Saham Masa Kini Dan Masa Lalu

By: Benjamin Ridwan Gunawan (Akhirnya... setelah 3 bulan absen hiks)

Warren Buffet, orang terkaya di dunia kedua! Actually at 2009. orang super kaya ini terlahir dengan kemampuan bermain saham yang begitu apik. Murid didikan sang legenda saham, Benjammin Graham ini membuktikan ajaran gurunya pada dunia masa kini dengan menjadi salah satu orang terkaya di jagat bumi ini!

Sudah banyak teman-teman yang sekarang bermain saham, dari orang tua, hingga yang muda. Sepupu saya saja yang masih SMA sudah jadi broker saham, WAW! (Sok dramatis).
Namun banyak juga kisah kelam dari jenis investasi yang mampu mengangkat Warren Buffet ini menjadi jajaran orang terkaya di permukaan bumi ini. Banyak yang jatuh berguguran, alias bangkrut dari bisnis ini. WHY?

Investasi saham mengklasifikasikan pemainnya menjadi dua jenis, yeah saya ulangi lagi, menjadi dua jenis (Mau diulang lagi yang ketiga kalinya? Saya kira tidak perlu).

JENIS PEMAIN SAHAM

1. Spekulan, atau bahasa Las vegasnya penjudi, atau bahasa jawanya Gambler.
2. Investor.
Apa bedanya antara spekulan dengan Investor dalam hal investasi saham ini? Benjammin Graham pernah berkata, "Investasi saham merupakan kumpulan informasi yang didapat dari berbagai analisis dan perhitungan yang matang sehingga dapat diambil sebuah keputusan yang tepat, pemain saham yang tidak melakukan hal tersebut disebut sebagai spekulan".

Apakah anda tahu, ajaran Benjammin Graham ini sudah banyak dilupakan oleh para pemain saham masa kini. Mereka bermain saham demi keuntungan jangka pendek semata, Laba, Gain atau uang segar. Apapun itu, pemain saham sekarang ini banyak yang melupakan ajaran-ajaran utama benjammin Graham, yang kini masih terus dilestarikan oleh muridnya, Warren buffet.

Investasi saham itu bukanlah sekedar berinvestasi dan besok anda menjadi kaya, tapi bermain saham harus dibayangkan sebagai anda adalah sang pemilik bisnis dari saham yang anda beli.

Bermain saham tidak hanya sekedar menganalisis laporan keuangan perusahaan, perusahaan itu merupakan jenis bluechip atau bukan. Tidak seenteng itu, Benjammin Graham mengajarkan agar kita menganalisisnya secara matang, dan ambil keputusan secara bijaksana.

Teknik Investasi Warren Buffet (yang kini terus dilestarikan oleh Warren Buffet)

Ada tiga analisis yang harus dilakukan sebagai pemain saham, dua analisis dasar yang diajarkan di kurikulum kita dan satu analisis yang muai ditinggalkan para pemain saham masa kini.

1. Analisis Teknis, Pelajari laporan keuangan dan lapoiran tahunan perusahaan yang akan di investasikan, pelajari laporan tersebut 5 sampai 8 tahun kebelakang. Menurut Benjammin Graham, pelajari semua laporan tahunan dari semua perusahaan yang listing yang sejenis. Misal, anda mau berinvestasi di bisnis manufaktur, dan terdapat 200 perusahaan yang listing, maka pelajari 200 laporan perusahaan manufaktur tersebut masing-masing 5-8 tahun kebelakang. Makanya Warren Buffet pernah bergumam investasi saham jaman sekarang makin rumit dengan bertambahnya perusahaan yang listing.

Berat? Yeah inilah yang dilakukan Benjammin Graham dan Warren buffet, kalau anda ingin sesukses mereka cobalah hal ini.

2. Analisis Fundamental, Laju perekonomian perusahaan tidak hanya dipengaruhi oleh sektor ekonomi saja, kondisi sosial, kondisi militer dan politik negara juga dapat mempengaruhi laju perusahaan. Bacalah koran setiap hari, bacalah lingkungan bisnis perusahaan yang anda investasikan settiap waktunya.

INGAT: Investai saham bukan sekedar investasi, tapi bayangkan anda sebagai pemilik bisnis dari perusahaan yang anda beli sahamnya.

3. Analisis Kualitas Manajemen, sebenarnya analisis yang ketiga ini bukan original temuan Benjammin Graham. Namun dari guru kedua Warren Buffet, Philip Fisher. Analisis ini menerangkan bahwa membaca kondisi perusahaan tidak bisa hanya secara kuantitas saja. Dan juga tidak cukup dengan membaca kondisi lingkungan di mana perusahaan itu berdiri. Baca juga kualitas manajemen dari perusahaan yang anda investasikan. Pelajari kehandalan manajemen perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Apakah tim manajemen merupakan tipe monoton atau tipe inovatif.

Menurut Philip Fisher, perusahaan dengan kualitas manajemen yang handal, mampu melewati masa krisis. Dalam kondisi sosial-politik-ekonomi negara sekacau apapun, perusahan akan terus bertahan dan mampu melampauinya.

Sekali lagi Saya INGATKAN: Investai saham bukan sekedar investasi, tapi bayangkan anda sebagai pemilik bisnis dari perusahaan yang anda beli sahamnya.

Satu hal lagi, Warren Buffet bukanlah tipe pemain saham short-term. Beliau menginvestasikan sahamnya pada perusahaan-perusahaan pilihan (yang telah dianalisis habis-habisan tentunya) dengan saham kepemilikan mayoritas, beliau mengimajinasikan dirinya sebagai pemilik bisnis tersebut dan mempercayai sahamnya untuk jangka yang sangat panjang.

Bagaimana Warren Buffet bisa kaya?

Beliau kaya dari dividen yang diperolehnya, karena saham yang dimilikinya adalah saham mayoritas (ingat, kepemilikan saham di atas 20% maka anda memperoleh hak dividen dari perusahaan).
Beliau juga memiliki perusahaan jasa keuangan Berkshire Hathaway, membantu orang-orang kaya lainnya untuk berinvestasi, dan memperoleh bagian persentase laba dari perusahaan tersebut.
Melalui Berkshire Hathaway, Warren Buffet juga membeli perusahaan-perusahaan yang hampir bangkrut dan menjayakannya kembali, tapi bagaimana caranya? Sama persis dengan tiga analisis yang saya paparkan di atas.

Terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat! :)

Benjamin Ridwan Gunawan

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 Komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar yang lebih gila...