Selasa, 03 Juli 2012

Supplies VS Inventory

Oleh: Olivia Kamal

Apa bedanya supplies dan inventory? Singkatnya, supplies tidak untuk dijual, inventory untuk dijual. Lebih lanjutnya mari kita bahas dengan dua contoh.

Contoh 1: kertas dan tinta sebagai supplies.
Badan usaha apapun pasti butuh kertas dan tinta printer untuk kebutuhan dokumentasi atau mencetak. Kertas dan tinta printer tidak untuk dijual, tapi belinya juga nggak dalam jumlah sedikit. Selain bisa beli dengan harga yang lebih murah, pemakaian tinta dan kertas kan rutin. Kertas dan tinta diklasifikasikan sebagai supplies (bahan habis pakai).

Contoh 2: kertas dan tinta sebagai inventory
Tapi ya, kalau kita punya toko stationary dan perlengkapan kantor, pastinya jual kertas dan tinta printer. Barang dagangan yang belum dibeli orang itu nggak disebut supplies, tetapi inventory (sediaan). Kalaupun ada sebagian kertas dan tinta untuk dipakai sendiri, harus dipisahkan dan digolongkan sebagai supplies.

Macam-macam Sediaan
Dalam konteks perusahaan manufaktur, ada 4 jenis sediaan:
  • Bahan baku produksi (raw material, disingkat RM)
  • Bahan penolong
  • Barang setengah jadi (Work in Progress, disingkat WIP)
  • Barang Jadi (finished goods, disingkat FG)
Saat produksi, bahan baku dan bahan penolong akan mengalami proses menjadi barang jadi. Dalam proses tersebut, ada barang yang setengah jadi, yang belum menjadi barang yang sempurna. Misalnya: bijih plastik (RM) yang sedang dicampur dengan pewarna (bahan penolong) menghasilkan adonan campuran (WIP), dalam proses membuat wadah plastik (FG).

Ngitung WIP
WIP sangat sulit dihitung saat stocktake/stock opname/ stockcount/ inventory count, jiahahaha mau bilang ngitung stok aja ribet dah!

Mengapa sulit? Pertama, bentuknya yang incountable (gimana cara mau ngitung adonan???), jadinya kita ngitung juga sih (ajib kannnn!). Cara ngitungnya, hitunglah sebisa kita dengan cara yang paling mungkin. Maksa ya???

Kesulitan terbesar dalam menghitung WIP terjadi bila proses produksi tetap berlangsung selama penghitungan. Indikasi yang ada adalah adonan yang tadinya sudah dihitung, dihitung lagi pas bentuknya menjadi wadah yang belum bermotif (double counting). Untuk mengatasinya, produksi dihentikan sementara atau produksi dapat berlangsung dengan syarat tidak ada perpindahan (movement) dari satu tahap ke tahap berikut,
sampai semua WIP terhitung.

Dapat logikanya dan pusing? Menjalani penghitungannya lebih pusing kok! Hahahaha... Yang ga pusing, enak, dan cepat kelar??? Ya ngitung supplies aja... ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ...

Unknown

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 Komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar yang lebih gila...