Minggu, 12 Juni 2011

Money, A Frozen Happiness


Oleh: Thontowi Ahmad Suhada

Hmm, sebenarnya ide tulisan ini sudah ada dari dulu, namun saya urungkan karena merasa bahwa saya belum berhak menuliskannya. Maklum dulu saya belum bekerja dan berpenghasilan, namun sekarang boleh lah, walaupun belum bekerja dalam arti yang awam.

Pernahkan anda merasa kehilangan ketika membelanjakan uang anda? Faktanya banyak dari kita yang merasa demikian. Namun bagaimana perasaan anda ketika anda menanam sebuah benih di taman anda misalnya, lalu merawatnya, memupuknya, dan akhirnya tumbuh menjadi sebuah pohon yang menghasilkan buah. Bagaimana perasaan anda ketika memakan buah tersebut? Bahagiakah? Adakah rasa kehilangan?

Tanpa kita sadari uang telah membekukan kerja keras dan kebahagian kita. Untuk lebih mudahnya akan saya buat alur sbb:
USAHA ~~~~~ PRODUK~~~~~KEBAHAGIAAN


USAHA~~~~~PRODUK~~~~UANG~~~~~~PRODUK~~~~~KEBAHAGIAAN?

Tentu hal ini tidak bisa dihindari karena pada dasarnya semakin hari kebutuhan manusia semakin banyak, dan sungguh mustahil untuk memproduksi semua barang sendiri. Selain itu manusia memang diciptakan sebagai makhluk sosial yang saling bergantung satu sama lain. Masih kurang? Kita tambahkan teori ekonomi mengenai Comparative and Absolute Advantage bahwa jika seseorang atau suatu negara melakukan spesialisasi terhadap suatu produk maka akan lebih efektif dan efisien.

Namun kembali ke fokus awal kita tadi, tanpa kita sadari kita merasa uang merupakan bagian terpisah dari usaha kita. Kita seakan membekukan usaha dan kerja keras kita dalam benda yang disebut uang. Uang mengisi jeda antara usaha dan kebahagiaan kita. Jeda waktu itulah yang sedikit demi sedikit memberikan rasa kepemilikan pada uang tersebut sehingga akan timbul rasa kehilangan ketika menukarkannya dengan sebuah barang/jasa. tanpa kita sadari dengan sistem ini, usaha akan lebih banyak menghasilkan residu berupa rasa lelah, bosan, susah dsb, sedangkan pembelanjaan uang lebih banyak menghasilkan residu berupa perasaan kehilangan.

Jadi..berhentilah merasa kehilangan ketika membelanjakan uang anda. Seharusnya anda merasa bahagia. Salah satu caranya adalah dengan mengulang proses anda usaha untuk mendapatkan uang itu. Wait! Anda justru merasa semakin tidak rela membelanjakan uang anda ketika membayangkan usaha anda? Artinya anda bekerja dengan gaji dibawah standar usaha anda, atau anda membeli barang yang terlalu mahal. Semoga artikel ini membantu untuk lebih menikmati hidup anda. Hidup itu harus dinikmati kawan =)

*inspirasi artikel ini muncul ketika tanganku beku karena kedinginan, need someway to make it warm, just write!


Thontowi A. Suhada

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 Komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar yang lebih gila...