Oleh: Muh Fatchul Ulum
Sebelumnya saya mohon maaf karena lama banget gak setor , padahal dipalakin terus sama mbak oliv, tapi saya kok ndableg aja hehehe…, tapi saya bener2 lagi overload kerjaan jadi ya sebisanya aja. Selain itu, tulisan kali ini bukan merupakan murni tulisan saya, saya pernah ingat membacanya dulu waktu kuliah sambil saya poles dikit.. hehe.. Mohon dimaklumi ya EG’ers semua..
Sebelumnya saya mohon maaf karena lama banget gak setor , padahal dipalakin terus sama mbak oliv, tapi saya kok ndableg aja hehehe…, tapi saya bener2 lagi overload kerjaan jadi ya sebisanya aja. Selain itu, tulisan kali ini bukan merupakan murni tulisan saya, saya pernah ingat membacanya dulu waktu kuliah sambil saya poles dikit.. hehe.. Mohon dimaklumi ya EG’ers semua..
Kalau dalam akuntansi
ada konsep dasar yang dalam buku-buku literatur akuntansi biasanya
disajikan dalam bab “Concepts Underlying Financial Accounting”. Kalau
dari buku yang saya pakai dulu itu ada di Chapter 2, nah dalam chapter
tersebut dijelaskan mengenai Conseptual Framework Underlying Financial
Accounting yang terdiri dari tiga level yang digambarkan dalam bentuk
segitiga terbalik itu loh, haha.. Nah kali ini saya akan coba jelaskan
Conceptual Framework Underlying Love yang disesuaikan dengan rerangka
konseptualnya akuntansi.
FIRST LEVEL (Objectives)
1. Menyediakan informasi yang berguna dalam mengambil keputusan Investasi
Cinta. Disini maksudnya adalah untuk untuk mempertahankan atau harus
melepaskan investasi cinta anda.
2. Menilai arus kasih sayang masa depan. Preetttt..
3. Memberikan informasi mengenai aset anda (kekasih anda), klaim atas
hubungan anda, dan perubahan di dalamnya (mungkin perubahan sikap dan
kadar perasaan kali ya…? Haha).
SECOND LEVEL
A. Qualitative Characteristics
1. Relevance
Dalam menjalin hubungan anda harus memberikan balasan (feedback value) atas kasih sayang pasangan anda secara tepat waktu (timeliness) agar pasangan memprediksi anda adalah memang pasangan yang tepat kelak (predictive value).
2. Reliability
Agar anda semakin dipercaya oleh pasangan anda, maka anda harus jujur apa adanya (representational faithfulness),
termasuk saat pasangan anda bertanya-tanya anda sedang dimana, dengan
siapa, dan sedang berbuat apa maka anda harus dapat memberikan
verifikasi yang benar (verifiability). Selain itu anda tidak boleh egois, harus netral menilai antara kepentingan anda dan pasangan anda (neutrality).
3. Comparability
Terkadang
kita harus membandingkan perjalanan cinta anda dengan pasangan yang
lain, bukannya untuk mencari-cari alasan untuk minta putus, tapi untuk
mengevaluasi hubungan.. (wkwk, agak maksa..).
4. Consistency
Anda
harus bersikap konsiten terhadap keseriusan hubungan. Jika anda tidak
konsisten tentu pasangan akan berpikir lagi untuk mejaga hubungan.
B. Elements
1. Assets (anda dan pasangan).
2. Liability (kasih sayang yang anda terima adalah hutang, karena itu anda harus membalasnya).
3. Equity (segala kelebihan dan kekurangan anda adalah modalnya).
4. Investment by Owners (saat anda memberikan sesuatu).
5. Distribution to Owners (saat anda meminta sesuatu)
6. Comprehensive Income (kebahagian kedua belah pihak)
7. Revenue (ehem.. sesuatu yang anda harapkan)
8. Expenses (pengorbanan dan perjuangan anda)
9.
Gains (anda menerima lebih dari yang anda korbankan dan anda
perjuangkan, haha… gak segitunya kali.. yang penting anda mendapat apa
yang anda harapkan)
10. Losses (anda tekor, mungkin cinta anda berat diongkos.. atau bahkan bertepuk sebelah tangan, huhu..)
THIRD LEVEL
A. Basic Assumptions
1. Economic Entity
Berarti
bahwa setelah anda dan pasangan resmi memiliki suatu komitmen, maka
saya ataupun dia sudah tidak ada lagi. Kalian adalah satu entitas yang
berdiri sendiri dan kalian selamanya harus menjadi kami. Ini berarti
kalian memiliki hak dan kewajiban yang sama satu dengan yang lain. Satu
mewakili yang lainnya.
2. Going Concern
Berarti
ketika anda dan pasangan sudah berkomitmen, kalian harus memiliki
anggapan bahwa hubungan tersebut tercipta untuk tujuan selama-lamanya.
Bukan hanya untuk sesaat.
3. Monetary Unit
Berarti
dalam menjalin hubungan, anda harus memiliki ukuran-ukuran tertentu
yang dapat diukur, jadi anda dan pasangan dapat mengukur sampai sejauh
mana hubungan telah dapat memenuhi tujuan dari hubungan itu sendiri.
Misalnya, ukuran pencapaian target menikah pada tahun tertentu berarti
dalam suatu tahun tertentu kedua orang tua sudah harus saling kenal.
4. Periodicity
Hubungan
harus disusun secara periodik. Setiap tahun takwim/periode tertentu
hubungan harus dievaluasi. Ini penting dilakukan untuk mengatasi
permasalahan-permasalah yang mungkin muncul pada setiap periodenya.
Semua masalah harus sudah diselesaikan pada setiap akhir periodenya.
Diberikan jalan keluar dan selalu diclosing ketika periode berakhir.
Artinya semua masalah yang telah diselesaikan haram hukumnya untuk
diungkit-ungkit lagi. Semua pertumbuhan positif dalam hubungan harus
disimpan dan dijadikan saldo awal untuk hubungan periode berikut.
B. Basic Principles
1. Historical Cost
Semua
peristiwa historis yang menyenangkan harus dicatat dan dibukukan
(prikitiew..) serta dinilai berdasarkan nilai sebenarnya yang terjadi
pada saat tersebut. Pada saat-saat genting kita bisa membuka
catatan-catatan ini dan mengingatnya berdasarkan nilai historis kejadian
tersebut, jangan mengurangi nilai sejarahnya akibat dari kejadian masa
kini. Hohooooo….
2. Revenue Recogniton
Saling
menghargai satu dengan yang lain, bahwa pasangan telah banyak memberi
kepada kita apa yang kita harapkan (ehem.. tadi) dan seyogyanya kita
mengakui adanya revenue yang kita peroleh akibat dari kebaikan pasangan.
3. Matching concept
merajut
dua hati yang berbeda latar belakang keluarga sama artinya dengan
mencampur air dengan minyak. Dua hati itu tidak akan pernah benar-benar
menjadi satu. Kita harus menambahkan sabun untuk mengikatkan dua
kepribadian tersebut. Artinya kita harus memiliki toleransi-toleransi
untuk me-matching-kan keduanya, ihirrr… Kedua belah pihak harus saling
menyesuaikan diri dengan pasangan. Ingat SALING, berarti keduanya bukan
salah satu.
4. Full Disclosure
Suatu
hubungan tidak akan pernah sukses tanpa adanya rasa saling percaya
diantara pasangan. Salah satu resep mujarab untuk mendapatkan
kepercayaan dari pasangan adalah dengan cara membuang keragu-raguan
dalam hati pasangan. Bersikaplah terbuka kepada pasangan dan jangan
menutupi sesuatu yang sekiranya mencurigakan. Ungkapkan apa yang menjadi
uneg-uneg anda kepada pasangan, agar tercipta saluran komunikasi sehat.
Jadilah anda apa adanya di depan pasangan.
C. Constraints
1. Cost-Benefit
Jangan
perhitungan terhadap pasangan. Kedepan kalian akan hidup berumah tangga
(amien…) Jadi yang ikhlas dengan pasangan. Mungkin anda memang anak
ekonomi tapi keterlaluan juga klo sama pasangan sendiri perhitungan.
Investasi pada pasangan memang investasi paling beresiko didunia, jadi
ya ga usah dihitung lah, karena hasil perhitungannya pasti menunjukkan
angka negatif dan beresiko tinggi. Daripada itu semua sia-sia, mending
ikhlasin ajah, biar dapet pahala (amien lagi..)
2. Materiality
Jangan
mudah marah atas kesalahan yang dilakukan pasangan, karena itu mungin
hanya kesalahan sepele (tidak material) atau bahkan belum tentu itu
sebuah kesalahan. Bisa saja niat dia baik, hanya saja kurang sesuai
caranya dengan yang kita inginkan sehingga menjadi bibit permusuhan.
Pertimbangkan tingkat materialitas dari setiap permasalahan. Kalo emang
ga material ya sudah biarkan saja, toh ga rugi-rugi banget buat kita.
Malahan kita bisa jadi pribadi yang lebih bijak dan sabar.
3. Industry Practice
Setiap
permasalahan itu unik, jadi anda harus cermat dalam menilai
peristiwa-peristiwa yang terjadi. Selesaikan permasalahan anda dengan
cara-cara yang cermat dan tepat, sehingga hasilnya akan sesuai dengan
yang anda dan pasangan inginkan bersama.
4. Conservatism
Tanggap
dalam setiap benih-benih yang mungkin bisa mengganggu hubungan. Jangan
menunggu itu semua tumbuh, bukankah mencegah itu lebih baik daripada
mengobati????
Seperti itulah tulisan yang bisa saya
sajikan, mungkin banyak kesalahan karena memang penulis masih hijau
dalam bidang akuntansi dan bidang percintaan. Mohon dimaklumi.. yang
penting udah setor.. wkwkwk
0 Komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar yang lebih gila...