Minggu, 08 Januari 2012

Menjadi Tuan di Negeri Sendiri


Oleh: Marzuki*

Saat ini kiblat perekonomian dunia ada 2 yakni USA dan CHINA, lalu dimana posisi Indonesia, sudah menjadi rahasia umum jika Indonesia merupakan budak USA, yaa apalagi kalo hutang luar negeri kita yang seabrek gunung sampai – sampai anak cucu kita yang lahir langsung memiliki hutang yang ntah kapan minjamnya, hidup di Indonesia ini memang sangat aneh, mungkin hanya di negeri inilah satu-satunya tempat yang memiliki sumber daya alam yang terbesar di bumi ini. Penduduknya lebih miskin dari pada sebongkah pulau kecil yang disebut dengan Singapura yang bahkan lebih luas kota Jakarta.  Indonesia memiliki sumberdaya alam yang sangat melimpah, tapi mengapa semua hasil sumber daya alam itu sebagian besarnya di kirim ke Negara yang melakukan pengalian? Dan Indonesia hanya mendapatkan pajak yang tidak seberapa dengan hasil yang mereka peroleh, serta tenaga kerja yang diperlakukan seperti hewan di rumah sendiri, yaa inilah Indonesia menjadi tamu di Negara sendiri. Mengapa bisa menjadi demikian? Hal tersebutlah yang masih sangat sulit untuk dijawab oleh semua orang yang ada di Negara ini.

Indonesia memiliki orang-orang yang cerdas, jenius, professor, risk taker, kaum professional, seniman, musisi, dll, yang keseluruhanya memeiliki level yang diatas rata- rata, namun apa yang terjadi di lapangan? Orang-orang yang tampil hanyalah orang-orang yang memiliki level kelas 2, lalu kemana orang-orang Indonesia yang memiliki level kelas 1? Tentu saja mereka lari keluar negeri, karena merasa karya yang mereka hasilkan di dalam negeri tidak mendapat apresiasi dari pemerintah, mereka jauh lebih dihargai di luar negeri akan kerya mereka. Kita semua telah mengetahui di negeri ini bahwa ada satu rahasia umum yakni “jika bisa dipersulit, mengapa harus di buat mudah?” hal itulah yang menghancurkan negeri ini. Para pengambil keputusan tentu akan melihat setiap keputusan yang mereka ambil apakah akan mendatangkan keuntungan ataukah tidak, jika tidak yaa maaf saja.. kira-kira seperti itulah wajah pengambil keputusan yang ada di Negara ini.

Dengan semua permasalahan diatas, bisakah perekonomian kita bangkit dan menjadi tuan rumah di rumah sendiri? Tentu saja bisa, terdapat banyak cara, berikut beberapa cara yang saya tawarkan:
1. Cegah putra-putri terbaik bangsa untuk pergi keluar negeri, belajar di luar negeri itu baik, namun setelah mereka menyelesaikan pendidikanya, segera tarik mereka kembali kedalam negeri untuk membangun Negara ini. Tentu saja dengan imbalan yang sesuai untuk mereka.
2. Pemimpin yang memiliki mental baja, serta tidak takut akan tekanan dari Negara lain.
3. Kembalikan perekonomian kerakyaatan yakni koperasi. Sadar atau tidak saat ini kita telah menganiut ekonomi liberal, perekonomian kerakyaatan pancasila hanyalah sebuah teori yang tidak pernah terlaksana, koperasi kian hari kian tengelam, kembalikan perekonomian Indonesia seperti ciri khas yang dimiliki Negara ini.
4. Percaya akan kemampuan diri sendiri, saat ini putra putrid Indonesia memiliki ide yang sangat brilian tapi mengapa tidak ada yang muncul ke lapangan, butuh support dari pemerintah.
5. Lunasi hutang luar negeri secepat mungkin, saat ini hutang luar negeri Indonesia sekitar 1000 triliun rupiah, tentu angka yang sangat besar, namun jika ada keseriusan dari pemrintah tentu hutang itu bisa di bayar kapanpun kita mau, karena kita merupakan Negara yang kaya raya.

Demikian beberapa langkah dasar yang menjadi titik tolak agar Negara ini bisa berpijak dengan kaki sendiri, serta menatap masa depan dengan penuh ambisi.

Jika diperhatikan dan jika kita mau membandingkanya dengan Negara lain di dunia, secara rasional tentu kita akan berfikir bahwa Indonesia merupakan Negara terkaya di dunia, dengan sumber daya alam yang melimpah serta tidak akan habis. Flora dan fauna yang eksotis, terletak di antara persilangan dunia, lalu mengapa Indonesia masih berada di level Negara berkembang? Jawabanya karena kita tidak memiliki rasa percaya diri, mulai saat ini kita harus bisa bangkit dan menjadi super power, karena semua yang dibutuhkan untuk hal tersebut dapat kita penuhi sendiri.

Semoga artikel ini dapat bermamfaat bagi kita semua, serta dapat membangkitkan jiwa kita yang telah lama tertidur untuk bangkit kembali dan memimpin perekonomian dunia, mohon maaf jika terdapat kekurangan maupun kesalahan,karena saya hanyalah manusia biasa yang penuh dengan kesalahan, tiada manusia yang sempurna.



*Mahasiswa Jurusan Akuntansi 2009 Universitas Sriwijaya.

Unknown

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 Komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar yang lebih gila...