Oleh: Marzuki*
Saat ini kiblat perekonomian dunia
ada 2 yakni USA dan CHINA, lalu dimana posisi Indonesia, sudah menjadi rahasia
umum jika Indonesia merupakan budak USA, yaa apalagi kalo hutang luar negeri
kita yang seabrek gunung sampai – sampai anak cucu kita yang lahir langsung
memiliki hutang yang ntah kapan minjamnya, hidup di Indonesia ini memang sangat
aneh, mungkin hanya di negeri inilah satu-satunya tempat yang memiliki sumber
daya alam yang terbesar di bumi ini. Penduduknya lebih miskin dari pada
sebongkah pulau kecil yang disebut dengan Singapura yang bahkan lebih luas kota
Jakarta. Indonesia memiliki sumberdaya
alam yang sangat melimpah, tapi mengapa semua hasil sumber daya alam itu
sebagian besarnya di kirim ke Negara yang melakukan pengalian? Dan Indonesia
hanya mendapatkan pajak yang tidak seberapa dengan hasil yang mereka peroleh,
serta tenaga kerja yang diperlakukan seperti hewan di rumah sendiri, yaa inilah
Indonesia menjadi tamu di Negara sendiri. Mengapa bisa menjadi demikian? Hal
tersebutlah yang masih sangat sulit untuk dijawab oleh semua orang yang ada di
Negara ini.
Indonesia memiliki orang-orang yang
cerdas, jenius, professor, risk taker, kaum professional, seniman, musisi, dll,
yang keseluruhanya memeiliki level yang diatas rata- rata, namun apa yang
terjadi di lapangan? Orang-orang yang tampil hanyalah orang-orang yang memiliki
level kelas 2, lalu kemana orang-orang Indonesia yang memiliki level kelas 1?
Tentu saja mereka lari keluar negeri, karena merasa karya yang mereka hasilkan
di dalam negeri tidak mendapat apresiasi dari pemerintah, mereka jauh lebih
dihargai di luar negeri akan kerya mereka. Kita semua telah mengetahui di
negeri ini bahwa ada satu rahasia umum yakni “jika bisa dipersulit, mengapa
harus di buat mudah?” hal itulah yang menghancurkan negeri ini. Para pengambil
keputusan tentu akan melihat setiap keputusan yang mereka ambil apakah akan
mendatangkan keuntungan ataukah tidak, jika tidak yaa maaf saja.. kira-kira
seperti itulah wajah pengambil keputusan yang ada di Negara ini.
Dengan semua permasalahan diatas,
bisakah perekonomian kita bangkit dan menjadi tuan rumah di rumah sendiri?
Tentu saja bisa, terdapat banyak cara, berikut beberapa cara yang saya
tawarkan:
1. Cegah
putra-putri terbaik bangsa untuk pergi keluar negeri, belajar di luar negeri
itu baik, namun setelah mereka menyelesaikan pendidikanya, segera tarik mereka
kembali kedalam negeri untuk membangun Negara ini. Tentu saja dengan imbalan
yang sesuai untuk mereka.
2. Pemimpin yang
memiliki mental baja, serta tidak takut akan tekanan dari Negara lain.
3. Kembalikan
perekonomian kerakyaatan yakni koperasi. Sadar atau tidak saat ini kita telah
menganiut ekonomi liberal, perekonomian kerakyaatan pancasila hanyalah sebuah
teori yang tidak pernah terlaksana, koperasi kian hari kian tengelam,
kembalikan perekonomian Indonesia seperti ciri khas yang dimiliki Negara ini.
4. Percaya akan
kemampuan diri sendiri, saat ini putra putrid Indonesia memiliki ide yang
sangat brilian tapi mengapa tidak ada yang muncul ke lapangan, butuh support
dari pemerintah.
5. Lunasi hutang
luar negeri secepat mungkin, saat ini hutang luar negeri Indonesia sekitar 1000
triliun rupiah, tentu angka yang sangat besar, namun jika ada keseriusan dari
pemrintah tentu hutang itu bisa di bayar kapanpun kita mau, karena kita
merupakan Negara yang kaya raya.
Demikian beberapa langkah dasar
yang menjadi titik tolak agar Negara ini bisa berpijak dengan kaki sendiri,
serta menatap masa depan dengan penuh ambisi.
Jika diperhatikan dan jika kita mau
membandingkanya dengan Negara lain di dunia, secara rasional tentu kita akan
berfikir bahwa Indonesia merupakan Negara terkaya di dunia, dengan sumber daya
alam yang melimpah serta tidak akan habis. Flora dan fauna yang eksotis,
terletak di antara persilangan dunia, lalu mengapa Indonesia masih berada di
level Negara berkembang? Jawabanya karena kita tidak memiliki rasa percaya
diri, mulai saat ini kita harus bisa bangkit dan menjadi super power, karena
semua yang dibutuhkan untuk hal tersebut dapat kita penuhi sendiri.
Semoga artikel ini dapat bermamfaat
bagi kita semua, serta dapat membangkitkan jiwa kita yang telah lama tertidur
untuk bangkit kembali dan memimpin perekonomian dunia, mohon maaf jika terdapat
kekurangan maupun kesalahan,karena saya hanyalah manusia biasa yang penuh
dengan kesalahan, tiada manusia yang sempurna.
*Mahasiswa Jurusan Akuntansi 2009 Universitas Sriwijaya.
0 Komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar yang lebih gila...