Oleh: Bendi Agustianto*, 496 kata
Mengapa negara ini (tak mau nyebut indonesia) hehe belum bisa maju (tak mau menyebut miskin) wkwk. Untuk menjawabny kita perlu tau dulu bagai mana negara maju itu Dan berkaca pada mereka.
Mengapa negara ini (tak mau nyebut indonesia) hehe belum bisa maju (tak mau menyebut miskin) wkwk. Untuk menjawabny kita perlu tau dulu bagai mana negara maju itu Dan berkaca pada mereka.
Well, sekarang kita hanya ambil indikator ekonomi dan hukum.
Di negara maju mereka memiliki ekonomi kuat dengan penataan yang bagus serta penegakan hukum yang jelas dengan pelaksanaan yang bagus pula.
Now bagaimana dengan indonesia??.
Gubrakk dua indikator ini mash jauh di bawah standar
Masalahnya apa coba??
PENDIDIKAN.
Ya itulah masalahnya pendidikan yang mengimput para pengatur kebijakan ekonomi dan hukum
belum bisa dikatakan bagus . Lain halnya dengan negara negara maju. Mereka mempunyai sistem dan perencanaan ekonomi serta hukum yang jelas dengan out put pendidikan yang bagus.. Inggris contohnya.
And then
kembali dengan the big problem.
Mengapa out put pendidikan masih rendah kualitas??
Karena, masih sedikit orang orang pintar di negeri ini yang mau mendalami masalah hukum dan ekonomi
(kata dosen ane tadi gan!!) haha, cuba liatt dan tanya tu anak anak SMA seberapa banyak si yang mau kuliah hukum nantinya, pasti kalo mereka ditanya nanti kamu mau kuliah jurusan apa? bisa dihitung jari yang pilihan pertama mereka HUKUM heheh (yang anak hukum ane jgn dihukum) apa lagi kalo anaknya jenius pasti kedokteranlah (gensi gituloh) emang Indonesia butuh gengsi lo?? ngak kan!! and now tahulah kita kalo hukum di indonesia itu rumit amat kayak serabut kelapa (lho) lah wong yang berminat ke hukum saja ngak banyak.
Jadi bisa di ambil kesumpilan (haha) kalo orang Jenius negeri ini belum byk minat nie dg hukum dan ekonomi, bisa di pastiin hukum di jual beli, atau bisa jadi di tukar tambah.. Atau di curi hehe. oke kita akan ngomong ni tentang anak anak ekonomi, seberapa pinter sih output anak-anak ekonomi tentunya harapannya BERMUTU biar ni negara memilki ahli ekonmi yang handal yang ngak liberal, biar maju ni negara ya ngak??
Lebih parah lagi ni kalo yg di bidang ekonomi gan!! Kalo belum banyak yg ngerti ekonomi, mampus Indonesia, Indonesia bisa jadi pasar asing tuh. Apalagi di dukung dg hukum yg amburadul. Weleh bisa banyak kong kalingkong ini. sudah banyak kan yang kong kalikong karena jeleknya penegakan hukum di Indonesia, lah iya wong masuk penajar kayak di Hotel bintang lima (walau ngak semua)
The example gayus degan pengusaha. Pada tahukan?? Gimana memutnye kita dibuat bingung oleh engkong yang satu ini. bayangkan kalo ada 20 tu gayus bobrok tenan toh Indoensia, cubalah kite ni bagus sikit lawnya tak de pasti macam tu (lah kok jadi malay?)
Wkwkwk.
Jadi solusi tergila bagi ekonmi Indonesia itu adalah benerin ni mutu Pendidikan hukum sama Ekonomi biar outputnya clingggg, kenape?? niar pondasinya kuat ni negara, jika eknomi bagus ni negara maju jika hukum bagus negara kondusif orang bule tu mau invest asi hahah. lah bidang yang laen gimane?? kalo bidang lain nyusul kalo ekonomi sam hukum bagus!!
Dari itulah sebagai insan pendidikan saya mengajak. Kita benahi mutu kita sebagai mahasiswa terutama untuk ekonomi dan hukum ini. (tanpa mengecilkan yg laen)
MAJULAH EKONOMI DAN HUKUM INDONESIA
* Sekarang sedang menempuh pendidikan di Univesristas Sriwijaya Jurusan akuntansi
Nah mang ben lah aq kasih komeng :D
BalasHapuskeren beud mang..pemikiran mang ben kah -,-?
@verrly: iyo neh tapi diilhami dari kata-kata dosen ane sis :D hayo yang anak ilkom juga boleh ikutan kok :D
BalasHapusJd mksud kw input ekonom sm hkum bseng2 b yo wong ny..
BalasHapusAyoo benahi perekonomian Indonesia sekalipun dgn cara 'gila'
BalasHapushhe
#ekonomgila
Keren postingan ny
BalasHapussemoga menang ye,
hidup ekonom gila
hhe
Intinya perbaiki perekonomian dan hukum di Indonesia!!!
BalasHapusbenahi sistemnya.......
BalasHapusbenahi inputny.
terkadang inputnya telah baik, tp krna sistemnya... lambat laun input in kan menjadi terlebur didalam sistem yg rusak.
Kayaknya bukan pendidikanny yang buruk bang tapi BIROKRASINYA :D
BalasHapusWah.. aku kiro link apo dio tadi Gus ..
BalasHapusternyato pinter jugo kau nulis yo..
hayo kalo kau dwek anak ekonomi ck mano??
la bagus dak? hehe
Thanks atas komen komen saudare saudare di postingan ini hhh
BalasHapusmenjadi suatu negara yang maju dibutuhkan ahli ekonom dan hukum yang handal dan profesional? Saya sependapat dengan anda, tapi ingat. Mutu pendidikan bukanlah faktor utama yang harus dibenahi. Banyak orang-orang tertentu yang memilih ekonomi atau hukum sebagai pilihan utama dalam melanjutkan pendidikan. Mereka memilih ekonomi atau hukum (karena pilihan utama) karena ya mereka menganggap jiwanya memang disana dan mereka merasa nyaman disana. Tapi sangat disayangkan, terkadang mereka tidak bisa melanjutkan mimpinya tersebut karena ya mungkin gagal di saat ujian masuk atau karena keterbatasan biaya. Sehingga hanya orang-orang tertentu saja yang lebih mengedepankan "gaya" dan "fashionista" yang masuk disana. Bisa anda bayangkan bagaimana seseorang yang terkenal sebagai "anak mama" menjadi seorang ahli ekonomi atau hukum? :) selain itu juga, sifat korupsi yang sudah mendarah daging dan sulit untuk dihilangkan menjadi salah satu faktor penting dibalik kegagalan bangsa ini. Bagaimana tidak, bisa kita lihat para anggota dewan kita yang terhormat, yang tidak memiliki latarbelakang hukum atau pemerintahan malah membuat undang-undang yang semaunya mereka saja. Bisa juga anda lihat bagian keuangan ataupun bendahara suatu organisasi atau pemerintahan, sangatlah jarang yang berasal dari ekonom, alasannya simpel, supaya bisa mencoba ilmu lain bagi jurusan lain. Ckck. Inti dari semua ini, saya sangat setuju dengan pemimpin china. Koruptor harus DIHUKUM MATI. Tidak usah menyangkutpautkan hukuman koruptor dengan HAM. Tebas koruptor tanpa pandang bulu. Indonesia Bisa.
BalasHapus@ganteng : haha yang ganteng komengnya 'ganteng' saya sependapat jg dengan pendapat saudara :)
BalasHapusSebenarnya aku kurng setuju kalo hukum di Indonesia itu jelek oleh mutu pendidik hukum jelek. Masalah terbesar besar itu lebih kepada para penegaknya salahin itu Polisi, Hakim, Jaksa! mereka semua pada mandul dalam penegeakan hukum.
BalasHapusEh kok tulisannya banyak salah ya??
Yahh.. Sepertinya yg salah aparatur yg menjalankan sistem yahh.. Salah satunya Yahh.. aparatur hukum, masak maling sandal jepit 5tahun Yahh.. trus yg maling duit negara 200milyar cuma 3bulan Yahh ! Absurd bgt yahh..
BalasHapus@ayuuuu: haha maaf mbak yu kalo rada frontal bahasanya.. ya ya saya setuju dengan anda.. *yang anak hukum mohon saya jangan di hukum
BalasHapus:D
@Mbak yahhh: alahmdulillah yahhhh sudahh nongol..
Terimakasih banyak yah sudah mauh bacahh hehe
setuju dg Si ganteng,,
BalasHapusbanyak jg orang-orang yg mempunyai potensi yg bagus untuk ekonmi n hukumnya tp kurangnya pengetahuan mereka terhadap ekonomi n hukum it sendiri. jika ditanya anak SMA mo jd ap,,kebnyakan diantara mereka msh belum tau, kl lulusan ekonomi tuh jd ap sih, lulusan hukum tuh jd ap? setau mereka yg lulusan ekonomi kerja ny susah, cm di bank. yg lulusan hukum aplg..pling jd pengacara.
ya...mungkin perlunya sosialisasi ke generasi-genarsi muda ini , tentang pendidikan eko n hukum it.
Like like like
BalasHapusWahh mang ben mau jd penulis ya
BalasHapusSesungguhnya yang harus diperbaiki itu adalah moral dr pejabat itu sendiri.
BalasHapusJika bangsa indonesia memiliki masyarakat yang bermoral, jujur,dan profesional, maka indonesia akan menjadi bangsa yang maju dan bermartabat.
So, utk kita-kita sbg anak bangsa hilangkan budaya tsb. Jadilah pemuda2 yg mampu mmbawa perubahan bagi Indonesia.
Sukses yaa bendo... Smg menang...:)