Oleh: Ahmad Munadi
Perlu Pembiayaan Cepat?!? Pasti setiap dari kita pernah ditawari hal ini. Bisa lewat salesnya langsung datang menghampiri. Dateng lewat SMS berbunyi “Dana Cair .. .. .. *blabla* maaf jika mengganggu”. Juga lewat selebaran yang berseliweran di jalan-jalan. Pasti pernah kan? Setidaknya separah-parahnya pasti pernah beli motor cuma pake uang muka doang.
Beruntung kalo sales yang dateng langsung diusir, sms yang masuk langsung didelete, selebaran yang ada langsung dibakar,dibuang atau jadi bungkus gorengan. Karena dengan melakukan hal tersebut, psikologis kita akan mengabaikan hal tersebut. Masalahnya jika kita membiarkan sales masuk, sms dibaca terus dan selebaran dibawa pulang, pasti kepikiran. Gimana gak kepikiran? Terima duit tunai cash hanya dengan jaminan? Betapa tidak menggiurkan.
Taukah kita bahwa pinjaman-pinjaman tersebut sangat-sangat berisiko jika dilihat dari sisi keuangan? Lebih lagi praktik tersebut (dalam pandangan saia) melawan logika keuangan. Praktik tersebut sering kali dilakukan oleh lembaga keuangan yang terlihat mapan, padahal mungkin mereka sama saja kayak rentenir yang berdasi, bersepatu mengkilap dengan kantor full AC.
Langsung aja ke contoh. Berikut adalah hasil penghitungan kredit dana cepat yang saia ambil dari selebaran BF* Finance. Pinjaman berkisar dari 1-10 juta dengan pembayaran terdiri dari 6,12,18, dan 24 bulan. Syarat kredit yang tertulis cukup mudah, usia 21-60 tahun, fotokopi KTP & KK, Fotokopi PBB dan Rek Listrik, serta Fotokopi STNK dan BPKB. Saia mengambil nilai ekstrim dan tengah yaitu, 1 juta, 3 juta, 5 juta, 8 juta dan 10 juta.
Apa artinya? Artinya adalah uang yang dipinjam lebih kecil dari uang yang harus dibayar. Bayangkan aja ambil contoh yang 1 juta, pinjam cuma 1.100.000 tapi dalam 6 bulan harus balikin 1.995.000 atau membayar lebih mahal 81%nya yaitu sebesar 895.000. Hanya dalam 6 bulan pinjaman kita sudah membengkak hampir 2x lipatnya!
Lain pinjaman lain bunganya (lihat sendiri di tabel ketiga). Apa yang dapat dipahami lainnya? 1. Semakin lama pinjaman maka bunga yang dikenakan semakin besar. Dengan jumlah pinjaman yang sama, maka pinjaman dengan jangka waktu 12 bulan kena bunga lebih besar dari yang 6 bulan begitu juga yang 18 dan 24 bulan, bunganya semakin besar; 2. Semakin besar pinjaman maka semakin kecil bunga yang dikenakan. Bandingkan untuk angsuran 6 bulan pada beragam jumlah pinjaman, jelas terlihat bahwa bunga semakin lama semakin kecil bukan???
Apa yang perlu diwaspadai dalam meminjam dari dana cepat ini? Pertama kita buang jauh-jauh jika meminjam lebih sedikit maka bunganya biayanya juga rendah. Nyatanya semakin kecil pinjaman maka bunga yang dikenakan semakin besar. Kedua, Pahami benar bahwa semakin lama kita mengangsur maka semakin besar biaya yang harus kita bayar. Jangan kita beranggapan karena tertulis di brosur biaya perbulan jika angsuran lebih lama lebih murah, justru semakin lama jangka waktu yang kita ambil, biaya bunga yang kita bayar juga semakin besar.
Bagi saia pribadi, dana cepat ini adalah evolusi dari rentenir. Para rentenir ini belajar memahami pasar dan mereka mulai tampil lebih menarik. Dengan badan hukum, pakaian rapi dan ruangan full AC mereka mencoba memperdaya masyarakat. Jelas-jelas bunga yang dikenakan sangat tidak manusiawi. Dengan bunga yang tidak manusiawi tersebut menjadikan peluang lebih besar bagi peminjam untuk gagal bayar. Apabila gagal bayar? Apa jadinya nanti agunan/jaminan barang yang kita titipkan mungkin akan ludes. Belum lagi apabila telat bayar, bisa kedatangan preman ditambah denda keterlambatan yang pastinya menjadikan biaya tidak manusiawi. Pikirkan kembali sebelum mengambil dana cepat dari lembaga keuangan, masih ada banyak sumber dana yang lebih terpercaya dan aman, keluarga misalnya…
benerr bgt ini artikelnya, mengiurkan memang .
BalasHapus