Oleh: Yoga PS
Apa yang mempengaruhi prilaku seseorang? Bagaimana cara mengubah prilaku manusia? Apakah manusia bisa berubah menjadi lebih baik? Bagaimana cara mengubah masyarakat? Apakah rekayasa social bisa dilakukan?
Pertanyaan-pertanyaan ini terus menghantui benak saya. Dilatar belakangi rasa penasaran dan tuntutan pekerjaan yang memaksa saya untuk belajar mempengaruhi kerumunan massa. Kebetulan saya berada di dunia advertising-marketing. Sebuah wilayah persilangan antara marketing brand dan culture evolution.
Brand yang sukses, biasanya mampu mempengaruhi budaya konsumennya. Contohnya air mineral. Dahulu orang merebus air untuk minum. Sekarang, kita menyebut salah satu brand untuk merujuk pada air minum. Bahkan air mineral dalam gallon sudah menjadi “kewajiban” disetiap rumah tangga.
Perlu dicatat, apa yang manusia lakukan, sebenarnya hanya sebuah puncak gunung es perwujudan alam bawah sadarnya. Itu kata ahli-ahli psikolog macam Freud. Seperti juga pesan T Haru Eker:
“Jika ingin mengubah buahnya, Anda harus mengubah akarnya. Jika ingin mengubah yang terlihat, Anda harus mengubah yang tidak terlihat”
Social Modeling
Apa yang kita lakukan, apa yang kita pilih, keputusan apa yang kita ambil, tidak terlepas dari berbagai factor. Jika kita bisa mengetahui factor-faktor yang berpengaruh ini, lalu mengubahnya, mengarahkannya, mengkondisikannya, dan memanipulasi sehingga menghasilkan output yang kita inginkan, maka rekayasa social bisa kita lakukan.
Buset bahasa-nya berat amat ya…
Gampangannya gini, kita ingin membuat pisang goreng. Untuk itu kita membutuhkan pisang (bukan nasi), terigu, gula & garam, dan minyak. Modelnya menjadi:
PG (Pisang Goreng) = P (Pisang) + T (Terigu) + G (Garam) + M (Minyak)
Jika ingin manis, maka kita bisa mengatur variable G (Gula), jika ingin berkulit tipis, kita bisa mengurangi variable T (Terigu). Dan seterusnya, output pisang goreng bisa kita atur setelah kita tahu variable-variable apa saja yang berpengaruh.
Demikian pula dengan manusia. Menjadi manusia sholeh, baik, tidak sombong dan rajin menabung bisa kita capai jika mengetahui variable-variable apa saja yang mempengaruhi prilaku kita.
Setelah berdoa, membaca, dan bertapa, sementara ini saya menyimpulkan bahwa tindakan manusia ditentukan oleh 4R: Reward, Resource, Reason, dan Reinforcement. Berikut penjelasan singkatnya.
Reward
Apa yang saya dapatkan dari melakukan sebuah tindakan? Manusia selalu mencari kesenangan dan membenci kesulitan. Ini adalah motivasi paling dasar manusia.
Resource
Mampukah saya melakukan tindakan itu? Sumber daya mutlak dilakukan. Contohnya kita lapar, ingin makan ayam goreng. Tapi jika ga punya duit? Ya makan ati :p
Reason
Motivasi dalam melakukan tindakan. Bisa internal, atau eksternal. Bisa rational, atau emotional.
Reinforcement
Penguat sebuah tindakan. Contohnya ketika rajin belajar kita dipuji guru, membuat kita semakin bersemangat untuk belajar lebih biat.
Social modeling ini bisa kita aplikasikan untuk marketing, berdakwah, education campaign, melawan obesitas, atau jika ingin berhenti merokok. Yang terpenting, kita harus melakukan sesuatu untuk mengubah 4R diatas.
Minggu depan, kita akan membahas lebih dalam disertai contoh studi kasus. Karena kebetulan saya berusaha mempraktikkan social modeling dalam kehidupan sehari-hari.
Oh ya, selain 4R diatas, adakah pembaca yang bisa menambahkan? Feel free to discuss :)
Artikelnya keren, bahasanya GILA :D
BalasHapus