Minggu, 25 Agustus 2013

"Pause" Paus



*pencet* tombol "pause" > *bunyi -klik-* >  "pause"


*Tarik napas...*
*rasain alirannya,-*
*buang napas...*


Hehehhe... saya belum tau (lebih tepatnya, malas mencari tahu) padanan kata yang tepat untuk kosa kata dari bahasa Inggris, yaitu: "pause", dalam bahasa Indonesia.

*Tarik napas lagi...*
*rasain alirannya,-*
*buang lagi napasnya...*


Lalu berhubung kata "pause" mirip dengan model pengucapan nama hewan "paus", 
Saya malah merasa 2 kata ini memang ditakdirkan untuk bersanding & saling menemani dalam kolom judul tulisan ini.

*Tarik napas lagi...*
*rasain alirannya,-*
*buang lagi napasnya...*

-- selanjutnya lanjut sendiri ya, gak perlu saya komando, yg penting rasain dengan sadar aliran napasnya... --

Kenapa Paus ?

Tentu bukan karena Saya suka Paus, tapi lebih tepatnya karena suatu momen yg mirip jawaban,
 atas pencarian Saya akan ide untuk ditulis dalam blog ini dalam beberapa hari terakhir, berkaitan erat dengan pemicu awal mula rasa suka saya terhadap paus ini

^^^ sumpah, kalimat di atas itu, bener2 rumit, gw sendiri heran kok bisa muncul berentet gitu, mungkin itu efek suasana jam 3 pagi...

>>> Kuncinya: "London Whale", selanjutnya, biar komik yg berbicara:






Paus ini berasal dari salah satu awak Big Boys terbongsor yang bahkan CEO sekaligus Chairman-nya sering dianggap sebagai "perwakilan" dan "juru bicara" tak resmi dari kaum sejenisnya.

Naaah, yang seru (Saya tadi nyebutnya "momen")kemarin pagi muncul berita kalau Bank peternak paus ini (ingat, kerugian yg diceritakan di komik itu disebabkan dari 1 trader) berencana untuk menerapkan "pause" sejenak dari suatu unit operasinya...

Berikut beritanya:

J.P. Morgan Aims to Trim Ties to Foreign Banks

"It's important for us to pause and assess our business, particularly in select markets, to ensure we are well-positioned to meet our responsibilities for the long term," a spokesman said.
 Sumber WSJ

Menarik sekali menurut Saya, bagaimana organisasi yang bergerak di suatu bidang yang terbilang amat riuh, sibuk dan juga (dibikin) vital bagi perekonomian dunia masih berniat atau menyempatkan diri untuk "pause".

Soal kenapa riuh?
karena Peternak paus ini bukan bank biasa, mereka punya divisi brokerage, M&A, Asset Management, dan Trading juga. Liat aja keadaan di trading floor NYSE, gk kurang riuh tuh...

Soal sibuk, ya orang si kalo udah kerja nyari duit pasti sibu tong...

Soal kenapa sektor perbankan vital, Saya juga belum bisa mengolah jawabannya, tapi ngeliat gimana hebohnya BLBI
(kehebohan di tanah air sendiri gk cukup cuma 1sumber, nih ane tambahain:
definisi asli BLBI
kronologi BLBI
berita2 BLBI ;
Pak Kwik bahas BLBI ;
bonus bacaan soal TARP di USA)
nampaknya sektor perbankan ini dipandang berisiko tinggi dan amat dilindungi
(bank gak jelas aja ditombokin Pemerintah pake duit pajak rakyat, apalagi Bank gede...;)


Nah,kenapa "pause" ?
Tebakan Saya si, bisa jadi sang Penangkar Paus ini merasa malu karena masuk daftar tombokan Pemerintah negaranya, sehingga mutusin untuk "pause" sejenak dan melihat ke dalam diri, yang tujuannya menurut jubirnya:
meraih penempatan posisi terbaik dalam usaha mencapai tanggung-jawab2 jangka panjang organisasinya.

Bicara “penempatan posisi” berarti berada di posisi / melakukan hal, yang tepat dalam suatu keadaan, demi meraih / menjadi lebih dekat dengan tujuan (semisal: profit).

Gimana taunya kita sedang di “posisi” mana / apa ?
Pastinya kita kudu tau big picture dari keadaan terkini.

Gimana caranya tau latest real big picture ?
Kita kudu selalu in-tune dengan market dan semua aspek kehidupan di dunia.

Kalo udah gini, kita jadi bisa ngeliat apa yg dibilang orang “kesempatan emas” atau “opportunity” serta “jebakan betmen” aka “thread”.

Nah, tapi kan itu kalau  “kata orang", gimana caranya kita bisa tau mana yg “bener-bener” atau “asli” berbentuk kesempatan atau bahaya untuk diri kita ?


Ada yg bilang gak ada hal yang terjadi secara kebetulan, jadi urutan segala kejadian itu sudah terjadi secara apa adanya dan sebenarnya banyak banget artinya (kalau digali).

Pak Dosen Audit II pernah berkata:
Gak ada gunanya itu semua ilmu-ilmu dari luar, mau dari buku mau dari Ortu, mau dari Saya. Kalau kamu gak tau apa itu S&W kamu sendiri.

Ternyata gak cuma soal penginderaan akan O&T yang kurang maksimal,
melainkan input-input bernutrisi tinggi pun bisa berisiko jadi mubazir.
Gak enak lagi kalo ngalamin yang namanya, “information overload”, dimana kita gak tau input mana yang sebenernya berguna untuk diri kita.

Nah, yang namanya belajar itu kan pake beberapa aksi, seperti:
cari, baca, dengar saring, dan tanya.

Kalau yang digali itu S&W, yang terutama ya...
kamu harus sadar sepenuhnya,
dan aksi yg dipake itu adalah:
sendiri, nutup mata, relax, fokus ke dalam (misal: napas, denyut2) dan sadar (jangan jebol tidur).

Jadi demikian dulu,
Saya udah klenger dan mau pause dulu.

Temet Nosce,-



if it isn't wide spread into the folk
then it is not worth called as hoax
if not much cash has come from making firework
then let's make love, even if it only were transmitted via plurk
badger hibernate, life's escalate, human does it trough “pause”
my Mom loves noodle, so do I, but I love doodle a bit more
so go have your google, cause lots of info are false
or just sit back and relax, do feel the air & your pulse

petaniuang

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 Komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar yang lebih gila...