Sabtu, 07 Juli 2012

Pendugaan Parameter dan Konspirasi





Oleh: Dyah Restyani


Daripada suntuk, baca ekonomgila aja!.. Kali ini nyoba-nyoba nulis tentang pendugaan parameter dalam ekonometrika, dikaitkan dengan konspirasi. Gimana jelasnya? Langsung aja ya..


Pendugaan
Di dunia statistika & ekonometrika, kita mengenal yang namanya pendugaan. Nah, apa sih pendugaan itu?
Pendugaan adalah proses menggunakan sampel statistik untuk menduga atau menaksir hubungan parameter populasi yang tidak diketahui.
Jika kita hubungkan dengan penyelidikan konspirasi, maka pendugaan dalam teori konspirasi merupakan proses menggunakan data-data yang ada, untuk menduga atau menaksir hubungan antara subjek yang satu dengan subjek lainnya.

Atau secara sederhana, pendugaan adalah proses yang dilakukan oleh seseorang dengan mengumpulkan dan menganalisa informasi-informasi yang ada untuk kemudian menyimpulkan adanya keterlibatan kasus antara pejabat A dengan pejabat B. Bingung nggak? Yang jelas, gitu deh, kalau bingung, saya nggak tanggung.. Hihihii.


Penduga
Nah, untuk mengetahui pendugaan parameter, maka perlu juga kita ketahui definisi dari penduga. Apa sih penduga itu?
Penduga adalah suatu statistik (harga sampel) yang digunakan untuk menduga suatu parameter.
Kalau dihubungkan (lagi) dengan teori konspirasi, maka penduga merupakan informasi-informasi yang digunakan oleh seseorang dalam menginvestigasi adanya konspirasi untuk suatu kasus tertentu.


Ciri-ciri Penduga yang Baik
Ada beberapa ciri penduga yang baik, antara lain:

- Tidak bias
Suatu penduga dikatakan tidak bias apabila nilai penduga sama dengan nilai parameternya.
Kalau dalam teori konspirasi: terbukti adanya konspirasi apabila informasi-informasi yang dikumpulkan valid sesuai dengan fakta yang terjadi.

- Efisien
Suatu penduga dikatakan efisien bagi parameternya apabila penduga tersebut memiliki varians terkecil.
Penyelidikan konspirasi: bukti-bukti dinyatakan valid apabila informasi-informasi yang ada tertuju pada pihak yang jelas keberadaannya.

- Konsisten
Jika ukuran sampel semakin bertambah, maka penduga akan mendekati parameternya.
Jika informasi-informasi valid yang tertuju pada pihak yang jelas semakin banyak, maka semakin jelas bukti adanya konspirasi.


Wah, ternyata statistika bisa digunakan untuk menyelidiki konspirasi!.. Hehehee...
Ssst..yang jelas, tidak ada konspirasi apa-apa di balik tulisan ini. :D

Selamat weekend readers!... :D


NB: juga diposting di blog pribadi Dyah.
Source pict: antarafoto.com





Dya Ry

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 Komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar yang lebih gila...